1. Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
2. Langkah melakukan pengukuran elektrolit baterai adalah:
1) Lepas terminal baterai negatif
2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer
3) Masukkan thermometer pada lubang baterai
4) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai
5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat
6) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai
7) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain


Gambar 1. Memeriksa elektrolit
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S 20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 + 0,0007 x ( 0 – 20)
= 1,260 – 0,0014
= 1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tabel .1 Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
HASIL PENGUKURAN
|
TINDAKAN
|
1.280 Atau lebih
|
Tambahkan air suling agar berat jenis
berkurang
|
1.220 – 1.270
|
Tidak Perlu Tindakan
|
1.210 atau kurang
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.
Bila masih dibawah 1.210 ganti baterai.
|
Perbedaan antar sel kurang dari
0.040
|
Tidak perlu tindakan
|
Perbedaan berat jenis antar sel
0.040 atau lebih
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis.
Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030,
setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan,
ganti baterai
|
3. Kebocoran Arus
Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan pada baterai dapat berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.


Gambar 2. Pemeriksaan kebocoran arus
Langkah untuk memeriksa kebocoran arus listrik adalah sebagai berikut:
1) Matikan seluruh beban kelistrikan
2) Lepas kabel baterai negatip
3) Pasang amper meter dengan skala ukur 35 mA
4) Baca hasil pengukuran
5) Besar kebocoran arus tidak boleh melebihi 20 mA.
Besar arus tersebut disebabkan energi listrik yang digunakan untuk jam maupun memori ECU (Electronic Control Unit). Penyebab terjadi kebocoran arus karena adanya karat, kotoran, air pada terminal atau soket sehingga mampu mengalirkan listrik. Pengukuran dapat pula dilakukan pada kabel positif. Kebocoran arus listrik dapat pula terjadi ke bodi baterai (Case drain) untuk memeriksa hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:

Gambar 3. Pemeriksaan kebocoran bodi
Atur selector pada voltage, hubungkan kabel negatif multi meter ke negatif baterai dan positif volt meter ke bodi baterai. Penunjukan yang baik adalah 0 Volt, dan tegangan tidak boleh melebihi 0,5 V.
Pemeriksaan dengan test beban baterai
Pemeriksaan baterai dengan beban dilakukan Battery load tester. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memberi beban baterai sebesar 200 A selama 15 detik. Bila tegangan baterai lebih dari 9,6 V berarti baterai masih baik, bila tegangan baterai 6,5V – 9,6 V baterai perlu diisi beberapa saat, bila tegangan kurang dari 6,5 V ganti baterai karena kemungkinan ada sel baterai yang sudah rusak.

Gambar 4. Test dengan beban
Tujuan:
1. Memeriksa elektrolit baterai dengan alat dan metode yang benar.
2. Mengkonversi hasil pemeriksaan berat jenis pada temperature 20ºC.
3. Menguji baterai dengan beban dengan prosedur yang benar.
4. Menentukan baterai masih baik atau sudah rusak.
5. Menguji kebocoran arus pada baterai dengan prosedur yang benar.
6. Menentukan baterai masih baik atau sudah rusak.
Alat dan Bahan:
1. Lembar kerja.
2. Hidrometer.
3. Unit mobil/ engine stand.
4. Baterai.
5. Volt meter & Amper meter 20V, 500A.
6. Multimeter Digital dengan ketelitian 0,001 Amper dan 0,001 Volt.
7. Kelengkapan keselamatan kerja (kacamata kerja dan sarung tangan).
Perencanaan Praktikum:
Kamu diminta untuk melakukan pemeriksaan elektrolit baterai dengan alat dan metode yang benar, mengkonversi hasil pemeriksaan berat jenis pada temperature 20ºC, menentukan kapasitas baterai,menguji baterai dengan beban dengan prosedur yang benar, menguji kebocoran arus pada baterai dengan prosedur yang benar, dan menentukan baterai masih baik atau sudah rusak.
1. Bagaimana cara memeriksa elektrolit baterai dan menentukan berat jenis baterai serta mengkonversikan hasil pemeriksaan berat jenis pada temperature 20ºC?
Keselamatan Kerja:
1. Baterai cukup berat, sehingga perhatikan metode mengangkat yang benar.
2. Elektrolit bersifat asam, korosif sehingga bila mengenai baju maka baju dapat rusak.
3. Saat memeriksa elektrolit maka ujung selang hydrometer tidak perlu diangkat dari lubang baterai.
4. Bila bagian badan terkena elektrolit dapat menyebabkan iritasi, maka cuci dengan air, bila mengenai mata cuci dengan air dan secepatnya ke dokter.
5. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan karet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar